90. Pada Suatu Waktu
Mengaduk dalgona sendiri seperti mengaduk-aduk sepi
Maka aku memutuskan pergi ke kedai kopi
Mencari keramaian
Sendiri di sudut ruang terbuka menghadapi secangkir Affogato
Orang-orang tidak mengenaliku
Walau kudengar gelak tawa
Tapi bukan untukku
Membuat lelah saja
Aku mencoba mengenali diriku sendiri
Siapa tahu ada tawa yang dapat kubagi
Tapi ternyata
Aku juga tak kenal siapa aku
Cangkir kopi ringkih pengganti keramik
Remuk sekali remas
Kepul asap rokok membuatku tersedak mendekati kematian
Rupanya aku salah memilih kursi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selamat malam pemilik puisi yang indah.
Selamat malam. Terimakasih sudah mampir
Selamat malam. Terimakasih sudah mampir
Selamat malam. Terimakasih sudah mampir
Selamat malam. Terimakasih sudah mampir